Ria (dan) Jenaka
Opera Van Java, harus diakui menjadi program acara TV komedi yang paling populer paling tidak 2-3 tahun terakhir. Dengan mengandalkan improvisasi para pemainnya, Opera Van Java mampu menggeser rating sinetron-sinetron yang selama ini merajai prime time TV-TV swasta.
Opera Van Java sebenarnya berupaya untuk mengangkat legenda-legenda atau cerita-cerita lokal dari Indonesia, dengan setting layaknya pertunjukan wayang orang. Sayangnya, seringkali komposisi antara komedi dan massege-nya sungguh tidak berimbang. Bahkan semapat banyak dikritik karena banyak mempertunjukkan aksi kekerasan (walaupun menggunakan streofoam). Opera Van Java tetap saja digandrungi pemirsa TV.
Dialog-dialog ringan yang jenaka, mampu dibawakan aktor-aktor senior Iskak, Ateng, Suroto, Sampan Hismanto dan Teten. Mereka adalah aktor-aktor yang mampu menghipnotis jutaan pemirsa TVRI, menjadikan Ria Jenaka menjadi acara yang populer pada saat itu.
Popularitas Ria Jenaka kerap digunakan pemerintah dan TVRI untuk menyampaikan pesan-pesan edukatif kepada pemirsa, dengan cara yang ringan dan tidak menggurui, namun tetap jenaka. Ria Jenaka piawai menjaga keseimbangan itu. Keseimbangan itu yang kerap gagal dijaga oleh acara-acara komedi jaman sekarang.
Komentar
Posting Komentar