Sayap Kesepian
Memang tidak mudah hidup sendiri setelah 40 tahun hidup bersama. Apalagi, 40 tahun itu benar2 bersama: kemana2 runtang2tung berdua.
Hidup mereka bukan sekedar saling melengkapi, tapi saling bergantung. Seperti sepasang sayap yg selalu berkepak beriringan.
Dan ketika waktunya tiba, sepasang sayap itu harus berpisah karena takdir, sayap itu kehilangan keseimbangan dan terjatuh dalam kesunyian.
Malam2 terasa senyap dalam kesendirian. Dia terbaring menatap langit, semakin mengukuhkan kesendiriannya. Dia tak tahu lagi bagaimana menikmati gemerlap bintang. Baginya, pelangi-pun tak lagi berwarna.
Dia tak tahu lagi bagaimana harus melanjutkan hidup. Dia benar2 lunglai. Dia merasa tak sanggup lagi untuk terbang. Belum pernah kulihat dia selemah itu.
Dia masih bisa tersenyum, bahkan tertawa. Tapi senyum itu sama sekali tidak melukiskan perih hatinya. Sakit sekali, katanya.
Semoga itu tak lama...
Komentar
Posting Komentar