Ria (dan) Jenaka

Opera Van Java, harus diakui menjadi program acara TV komedi yang paling populer paling tidak 2-3 tahun terakhir. Dengan mengandalkan improvisasi para pemainnya, Opera Van Java mampu menggeser rating sinetron-sinetron yang selama ini merajai prime time TV-TV swasta.

Opera Van Java sebenarnya berupaya untuk mengangkat legenda-legenda atau cerita-cerita lokal dari Indonesia, dengan setting layaknya pertunjukan wayang orang. Sayangnya, seringkali komposisi antara komedi dan massege-nya sungguh tidak berimbang. Bahkan semapat banyak dikritik karena banyak mempertunjukkan aksi kekerasan (walaupun menggunakan streofoam). Opera Van Java tetap saja digandrungi pemirsa TV.



20 tahun yang lalu TVRI memiliki program acara yang mirip dengan Opera Van Java, yang sama-sama berupaya menumbuhkan budaya-budaya lokal dengan mengangkat cerita pewayangan punakawan. Ria Jenaka.

Dialog-dialog ringan yang jenaka, mampu dibawakan aktor-aktor senior Iskak, Ateng, Suroto, Sampan Hismanto dan Teten. Mereka adalah aktor-aktor yang mampu menghipnotis jutaan pemirsa TVRI, menjadikan Ria Jenaka menjadi acara yang populer pada saat itu.

Popularitas Ria Jenaka kerap digunakan pemerintah dan TVRI untuk menyampaikan pesan-pesan edukatif kepada pemirsa, dengan cara yang ringan dan tidak menggurui, namun tetap jenaka. Ria Jenaka piawai menjaga keseimbangan itu. Keseimbangan itu yang kerap gagal dijaga oleh acara-acara komedi jaman sekarang.

Komentar