Pak SBY

Pak SBY,
Kalo tidak pake subsidi,
maunya bapak premium mo dikasih harga berapa sih?

Lagian, kenapa sih premium Bapak sebut BBM bersubsidi?

Pertamax = BBM dengan oktan 92-95 dan bebas timbal

Premium = BBM dengan oktan 82,
Itupun kadang2 ada yang mengandung air atau minyak tanah
Bikin rusak mesin, rusak tanki
Polusi, dan seterusnya…

Kenapa disebut bersubsidi, sedang oktannya dan kualitasnya bapak kurangi
Itu namanya bukan subsidi pak, tapi menjual barang dengan KW2



Jadi, itu bukan subsidi pak
Jadi, biarkan orang2 miskin beli barang KW2
Tentu dengan harga KW2

Karena hanya itu yang mereka bisa beli
Beli beras, obat, sekolah,
baju, sabun, odol,
buah, sayur, pakaian dll
semua mereka terbiasa beli dan pake yang KW2, bahkan KW3, ato KW4
dan seterusnya

Pak SBY,
Sehari2 saya pake motor, beli BBM di SPBU
Sesekali saya beli eceran di pinggir jalan

Bukan sekali saya melihat
Honda Freed, Nissan Juke
Antri beli premium
Di SPBU

Tidak jarang saya melihat
Kijang Innova, Honda CRV
Bahkan Toyota Alphard
Ikut antri beli premium
Di SPBU

Tentu mereka tidak beli
Sebanyak yang biasa saya beli
Jauh lebih banyak!

Selain karena kapasitas tangki yang jauh lebih besar
Kapasitas dompet mereka tentu lebih besar
Daripada punya saya

Tidak ada yang melarang mereka beli premium
Untuk tangki2 mewah mereka
Sebanyak yang mereka beli

Tidak ada menegur
Tidak ada yang melarang
Saya pun hanya menggerutu dalam hati
Ya…. hanya menggerutu
Kayaknya, Bapak juga cuma menggerutu

Lalu kini tiba2 Bapak mau menaikkan premium

Pak SBY,
Saya termasuk beruntung karena,
Saya sempat menikmati kenaikan upah 15% dari bapak

Tapi asal bapak tahu,
Tidak banyak yang dapat saya lakukan dengan kenaikan 15% itu
Dan kini, Bapak mau menaikkan harga BBM

Alamak, apalah arti 15% itu sekarang

Tapi saya mesti tetap bersukur
Mesti bersyukur

Saya tdk bisa bayangkan bagaimana cara mereka mengatur kebutuhan sehari2
Orang2 yang tidak terpengaruh dengan kenaikan UMR
Karena mereka mengandalkan pendapat harian,
Yang tidak tentu jumlahnya
Yang jumlahnya tentu jauh di bawah UMR
Meskipun peluh bercucuran di bawah terik matahari

Yakni,
Mereka yang berdagang mur baut bekas di pasar loak
Mereka yang berjual buah2 iris di terminal
Mereka yang sibuk mencari cacing di kali
Mereka yang setiap hari menambal ban
Mereka yang berkeliling menawarkan jasa servis payung
Mereka yang teriak2 menjajakan cobek di perempatan jalan
Mereka yang menjajakan minuman di pelabuhan
Mereka yang bekeluh2 menjajakan lemari kayu
Mereka yang menjajakan mainan di persimpangan
Mereka yang terengah2 mengangkat puluhan kilo belerang
Mereka yang terayun2 di dinding bangunan
…..
…..

Dan kini harga BBM naik
Lengkaplah penderitaan itu

Tapi sudahlah, Bapak gak perlu pusing
Karena urusan rejeki bukan Bapak yang atur
Bukan juga Bapak yang kasih




Komentar