Mengidamkan Rumah Idaman

Memiliki rumah sendiri bagi sebuah keluarga adalah peristiwa sakral, karena untuk mendapatkannya dibutuhkan perjuangan yang tidak mudah, bahkan mungkin hingga berdarah2. Tentu saja bukan berdarah2 dalam arti sesungguhnya, apalagi diartikan dengan cara menganiaya dan menikam.

Beruntunglah buat Anda yang memiliki orang tua yang memiliki kelebihan rejeki yang bisa menyediakan rumah siap huni. Bagi yang tidak memiliki itu, janganlah mengurangi rasa hormat pada orang tua Anda. Percayalah, mereka telah habis2an memberikan yang terbaik untuk Anda.

Jangan putus asa, masih ada yang bisa dilakukan untuk bisa memiliki rumah sendiri.

Pertama, kumpulkan uang sebanyak-banyaknya. Ya, sebanyak-banyaknya! Karena hanya dengan uang sebanyak-banyaknya Anda bisa memilih rumah yang Anda inginkan. Karena hanya dengan uang sebanyak-banyaknya Anda bisa memilih type rumah yang Anda inginkan, bukan sebaliknya, type rumah yang memilih Anda. Gimana caranya ?

Sederhananya adalah kurangi pengeluaran (kalau perlu, hentikan!!), naikkan pemasukan (sebanyak2nya). Bagi yang belum terbiasa, cara ini akan sangat menyiksa. Tapi percayalah, ini sangat bermanfaat.

Mulailah hidup sehat. Sayur bayam, kangkung dan sawi adalah makanan yang sehat dan menyehatkan. Ditambah tempe, tahu, kecap dan krupuk; akan terasa lebih yummy dengan nasi hangat. Anda juga bisa menambahkan sambel trasi. Agar tidak membosankan, coba padu kombinasikan menu2 itu. Secara matematik, akan ada setidaknya 256 menu. Kalo bosan, kembali ke menu pertama.

Stop iklan. TV adalah cendela (jendela?) iklan, dan iklan adalah pintu gerbang konsumerisme. Matikan TV ketika ada iklan, nyalakan lagi kalo udah main lagi. Kalo tidak mau repot, buat TVRI satu2nya TV yang ada di TV Anda, karena TVRI tidak ada iklan. TVRI adalah solusi, selain mencerdaskan bangsa, TVRI juga menjalin persatuan dan kesatuan (jangan tanya apa bedanya ‘persatuan’ dan ‘kesatuan’).

Buang hal-hal yang memfasilitasi Anda untuk konsumtif, misalnya kartu kredit dan debit. Segera buka rekening tabungan tanpa pake ATM. Usul : buka tabungan Simpedes. Selain tidak banyak potongan, simpedes tidak pake ATM. Anda gak perlu tersinggung dianggap sebagai orang ndeso.

Bekerjalah sekeras-kerasnya (gak perlu besar, yang penting keras (maksud loe?)). Kalo Anda sekarang jualan motor, bikin pekerjaan sambilan : pengurusan STNK dan SIM, ato jual onderdil motor, ato tambal ban. Kalo anda karyawan swasta, bikin pekerjaan sambilan : jualan sprei ke temen sekerja, ato buka warung di kantor, ato antar jemput karyawan. Kalo anda pengacara, bikin pekerjaan sambilan : jual materai, calo tilang ato dagang dasi di pengadilan.

Perbanyak teman, bahasa religiusnya : perbanyak silahturahmi. Kepada merekalah kita bisa bersandar ketika terjadi hal-hal yang mendesak, yang kita tidak bisa duga-duga. Syukur-syukur mereka bisa memberikan hibah (gratisan), atau pinjaman lunak. Tapi suatu waktu ini juga ada resikonya, karena banyak teman banyak undangan (kawinan atau sunatan), yang berarti banyak bowo-an. He...he...

Terakhir, kurangi keikutsertaan arisan, terutama arisan2 yang gak penting, yang memerlukan jamuan yang menghabiskan banyak dana. Anda harus selektif ikut arisan, yakni hanya sekedar untuk menggugurkan 'kewajiban sosial' agar tidak di-alienasi dalam peradaban. Selebihnya Anda harus benar2 selektif.


Kedua, banyak-banyaklah berdoa. Secara matematis, kadang2 kita berpikir rasanya tidak mungkin kita bisa membeli rumah dengan penghasilan yang pas-pasan seperti ini. Kalaupun bisa, bisa bertahun-tahun. Tapi percayalah, ada keajaiban Tuhan yang bisa membalikkan hitung-hitungan matematika.

Baiknya Tuhan, Tuhan tidak mengenal jam kerja. Kita bisa berdoa kapan saja, di mana saja, siapa saja dan yang pasti, Tuhan tidak pernah memungut biaya doa. Gratis. Lalu, apa alasan Anda tidak mau berdoa?

Berdoalah dengan setulus-tulusnya, agar doa benar-benar didengar dan dikabulkan Tuhan. Ketulusan ini tidak bisa dibuat-buat, karena Tuhan tidak bisa ditipu. Tapi Tuhan tidak suka dengan orang yang hanya keranjingan berdoa tapi tidak pernah benar-benar serius berusaha mewujudkan.

Satu lagi, yang agak tidak logis, Anda harus rajin bersedekah. Bisa ke fakir miskin, yatim piatu atau panti-panti sosial. Bisa juga ke tempat-tempat ibadah. Anda harus benar-benar ikhlas dengan pengeluaran jenis ini. Tapi percayalah, pengeluaran ini tidak akan menghabiskan kekayaan Anda.

Demikian tips hari ini. Mudah-mudahan rumah idaman bisa segera didapat. Saya minta Anda juga mendoakan Saya agar Saya juga bisa segera memiliki rumah idaman. Amin.


Komentar