Ini Bandara Juanda

Aku belum pernah mencicipi semua bandara di seluruh pelosok negeri ini. Hanya beberapa saja (cie..cie..). Mangkanya, tidak fair menilai bandara juanda (terminal 1) sebagai bandara terbaik atau terburuk di negara ini.

Airport tax

Sepanjang yg aku tahu, juanda adalah bandara termahal di indonesia. Airport tax-nya 75rb. Bahkan bandara kuala namu yg mewah itu, juga bandara soetta, pun gak sampai segitu.

Untuk terminal 2, okelah airport tax nya segitu. Bandaranya baru, bagus, dan mewah. Tapi untuk terminal 1, 75rb itu kemahalan.

Depan pintu masuk, ratusan orang berserakan di sana2i. Ada yg berselonjor, ada yg lesehan, ada juga yg tidur. Orang bebas merokok, meski sudah ada smooking room.

Pintu masuk ruang check in antri panjang, apalagi kalau pagi. Di ruang check in juga begitu, antri dan uyel2an (sesak). Ac-nya juga gak terlalu dingin. Masih dingin ac di rumahku (cie..cie..).

Di ruang tunggu boarding, sering tidak kebagian tempat duduk. Kursinya keras. Interiornya biasa saja. Di sini gak terlihat kalau ini adalah bandara dengan airport tax termahal.

Bahkan untuk sekedar masuk di ruang tunggu boarding saja, sering harus antri sampai berkelok2. Payah..

Wifi

Hampir di seluruh area telah disediakan akses wifi. Di tembok2 ditempeli stiker free wifi. Tapi, apalah artinya free wifi jika pake password. Dan passwordnya gak ada yg tau.

Meskipun aku punya paket data internet melimpah (cie..cie..), aku pernah iseng tanya petugas, apa password wifi di sini?. Tidak ada yg bisa menjawab. Semua menjawab: tidak tahu.

Sampai sekarang, password wifi di juanda masih menjadi misteri.

Garbarata

Terminal ini punya 12 garbarata. Ini juga termasuk terbanyak di indonesia. Tapi sayangnya, fasilitas ini gak selalu digunakan.

Bahkan, terkadang, meskipun pesawat terparkir di depan garbarata, penumpang tetap harus naik turun tangga dan naik bis.

Taksi bandara

Kecuali taksi argo, semua taksi resmi di bandara pake sistem zona untuk tarifnya. Zona dan tarifnya sudah mereka bikin sendiri. Penumpang tinggal sebut alamat tujuan, petugas akan menentukan masuk zona mana sekaligus menentukan tarifnya.

Aku pernah membandingkan tarif taksi argo dgn taksi model begini. Dengan taksi argo, ke rumahku cuman 60rb. Tapi kalau pake taksi begini tarifnya 100rb. Selisih 40rb. 40rb cukup untuk beli beras 4kg!

Calo Taksi

Ini yg sangat paling amat menjengkelkan.

Kalau Anda keluar dari pintu kedatangan, Anda akan disambut oleh puluhan calo2 taksi yang teriak2, bahkan menarik2, untuk menawarkan taksinya. Jumlahnya dan berisiknya belum pernah kujumpai di bandara manapun. Buanyak dan buirisik!

Yang resmi dan yg gak resmi bercampur baur jadi satu, mengkerubuti setiap penumpang yg baru saja mendarat. Bahkan aku pernah melihat petugas keamanan pun juga ikut2an nyambi jadi calo taksi!