Bukan Pisau Biasa

Ilustrasinya seperti ini:

Ada seorang suami yg mengeluh karena mendengar istrinya sering mengeluh tidak bisa memasak karena tidak punya pisau di dia butuhkan. Yg dia butuhkan adalah pisau khusus, bukan sekedar pisau untuk kupas bawang.

Suami itu lalu berusaha mencari pisau yg diminta istrinya itu. Tidak mudah mencari pisau itu, karena itu bukan pisau biasa.



Suami itu kemudian mencari kesana kemari toko yg menjual jenis pisau yg diinginkan istrinya itu. Hingga kemudian si suami itu menemukan toko itu. Si suami bertekad akan membeli pisau itu berapapun harganya.

Harganya ternyata memang lumayan mahal. Jauh lebih mahal dari pisau biasa. Untuk membelinya-pun ada syarat khusus, yaitu: harus menandatangani surat pernyataan.

Surat pernyataan itu berisi: bahwa pisau itu hanya digunakan untuk keperluan memasak. Jika itu dilanggar, si suami itu akan bertanggung jawab. Si suami itu tak berpikir panjang, dia langsung saja menandatangani surat pernyataan itu karena dia tahu bahwa istrinya minta pisau jenis itu memang untuk memasak.

Setelah dibayar, suami itu membawa pulang pisau itu dan menyerahkannya pada istrinya, dan berharap istrinya tidak lagi mengeluh tidak bisa memasak gara2 tidak punya pisau.

Istrinya senang, akhirnya dia memiliki pisau yg diidam2kan.

Beberapa bulan kemudian, si suami mendapat penugasan kerja di luar kota. Si suami itu harus meninggalkan istrinya sendiri karena harus tinggal di luar kota untuk sementara waktu.

Ketika si suami bekerja di luar kota itu, ada kejadian yg tidak diduga. Sang istri tertangkap tangan telah membunuh seseorang secara sadis, menggunakan senjata pisau yg dibelikan suaminya tadi.

Polisi menangkap sang istri, mengamankan barang bukti berupa pisau, serta meminta keterangan beberapa saksi. Salah satu saksi yg dimintai keterangan oleh polisi adalah penjual pisau.

Di situlah polisi mendapat barang bukti baru berupa surat pernyataan yg ditandatangani sang suami pelaku.

Pertanyaannya: apakah dgn surat pernyataan itu, si suami dapat dikatakan terlibat melakukan pembunuhan?


Komentar