Merawat Frekuensi Cinta

Rasanya tidak ada satu-pun orang yg suka berantem dengan istri atau suami-nya. Tapi, aku yakin tidak ada satu-pun orang yang tidak pernah berantem sama istri atau suami-nya. Semua pasti pernah. Bohong kalau ada yg mengaku tidak pernah sekalipun berantem dengan istri atau suami-nya. Bohong.

Suka gak suka, siapapun pasti pernah berantem dgn suami atau istri. Yg membedakan adalah sebarapa sering dan seberapa heboh.

Pemicunya bisa macam2. Ada yg serius, ada juga yg sepele. Terkadang yg sepele terlalu diseriusi, yg serius terlalu disepelekan. Tidak penting siapa yg jadi pemicunya, juga tidak penting siapa yg menang. Berantem tetap-lah berantem.

Jika masih saling mencinta, masalah2 seperti itu pastilah bisa diselesaikan. Biasanya itu hanya karena sinyal frekuensi suami istri yg tidak konek, lalu dibumbui emosi sesaat. Kalau frekuensi tidak lagi nyambung, apapun memang bisa jadi masalah. Semua jadi serba salah, dan mudah menyalahkan.

Itu biasa, tidak perlu berlebihan menyikapi, apalagi sampai ber-putus asa. Solusinya enak kok: BERCINTA!



Tentu tidak berarti bahwa dengan bercinta semua masalah tiba2 beres. Tidak. Tapi setidaknya dengan bercinta, frekuensi kejiwaan antara suami-istri sudah nyambung. Itu adalah bahan baku utama keharmonisan rumah tangga. Selebihnya, lihat dan rasakan bagaimana cinta bekerja menyatukan perbedaan, memaafkan kesalahan, memaklumi kekurangan, dan membesarkan hati untuk kembali melangkah.

Begitu nasehat dari pujangga cinta.


Komentar