Nama Kembar Tiga

Sejak kecil, nama panggilanku adalah Arif. Di rumah aku dipanggil Arif, teman2ku SD juga. Nah, ketika aku masuk SMP, mulai ada yg panggil aku Saiful. Tapi tidak banyak.

Yg panggil aku Arif kebanyakan adalah teman2 yg rumahnya dekat rumahku, temen SD, atau yg sudah kenal sejak lama. Yg barusan kenal biasanya panggil aku Saiful.

Aku tidak pernah minta dipanggil Arif atau Saiful. Terserah mereka. Dipanggil Arif aku noleh, dipanggil Saiful aku juga noleh.

Ketika masuk SMA, nama panggilanku mulai berubah. Bukan Arif lagi, tapi Saiful. Hampir semua temanku panggil aku Saiful. Guru2ku juga. Rasanya geli kalau ada yg panggil aku Arif di sekolah. Padahal, di rumah, aku masih di panggil Arif.




Nah, pas kelas 3 (3IPS2), kebetulan ada 3 orang sekaligus yg bernama 'saiful' dalam satu kelas. Pertama, aku: Saiful arif, kedua: Saiful Ali Akbar, dan ketiga: Saiful.

Dari ketiganya itu, hanya 1 yg dari dulu nama panggilannya bukan 'saiful', yaitu: Saiful Ali Akbar. 'Saiful' yg ini tidak jadi masalah. Tinggal aku sama temenku yg bernama Saiful. Bikin bingung, dan ketuker2.

Akhirnya aku "dipaksa" ganti nama panggilan. Tidak lagi Saiful. Tapi Arif. Aku pasrah, tanpa perlawanan. Sejak saat itu teman2 sekelas semua panggil aku Arif. Kalaupun ada yg tetap pengen panggil Saiful, biasanya belakangnya ditambahin jadi: "Saiful Jimbon".

Saiful satunya lagi tetap dipanggil Saiful karena memang namanya cuman Saiful. Untuk mempertegas 'saiful' yg mana, kadang ditambahi 'tok', jadi: "Saiful Tok".

Nama Saiful memang cukup populer (pasaran maksudnya) untuk anak generasi kelahiran 80an. Mungkin pada tahun 80an, nama Saiful itu selevel dgn nama Aliando, Rasya, atau Keisya di tahun 2000an. Tapi kalau tahun 60an, nama Saiful setenar nama Abdul Ghofur.


Komentar