Megengan Made In China
Aku belum terlalu tua, tapi aku masih ngumani beberapa tradisi yg tidak lagi dirasakan anak2 jaman sekarang.
Megengan memang masih dirayakan di beberapa kampung, termasuk di kampungku. Tapi megengan dulu dengan megengan sekarang sudah banyak berubah.
Dulu setiap perayaan megengan, orang2 berduyun2 membawa bekal makanan untuk disalingtukarkan setelah selesai pengajian.
Macam2 yg mereka bawa, ada yg bawa nasi kuning lengkap dgn lauk pauk, ada yg bawa ketan, ada yg bawa urap2, ketan, trancam, buah2an, apem, dan jajan pasar lainnya. Kesamaannya, semua ditaruh di atas cowek!
Begitu pengajian selesai, orang2 akan saling berebut makanan. Ada beberapa makanan yg paling diincar, yakni: daging, ayam, telur atau ikan bandeng. Meskipun rebutan, semua pasti kebagian. Setidak2nya kebagian ini: apem.
Tapi ada satu yg benar2 diincar semua orang: cowek!
Cowek adalah lakon utama dalam megengan. Bagi yg dapat cowek, akan sangat bahagia walaupun harga cowek gak mahal2 amat.
Kini cowek2 itu tidak ada lagi di perayaan megengan. Cowek2 itu kini sudah digantikan dengan piring2 saji yg terbuat dari plastik buatan china.
Tentu china tidak bermaksud mengekspor piring2 plastik itu untuk kepentingan megengan, karena bukan cuma piring plastik yg diekspor ke indonesia.
Mulai dari piring, sendok, panci, keset, cibuk, senter, obeng, tang, geraji, radio, tv, hp, vcd, motor, bawang, jahe, kentang, jeruk, gedang, duren, potong kuku, jepit rambut, bulpen, pakaian, daster, sempak, dan ribuan barang2 lainnya. Bahkan batik-pun diimpor dari china.
Semua memenuhi pasar2 di indonesia, mulai dari pasar turi sampai kerfur. Meskipun semua orang tau kualitas barang china, barang2 china tetap banyak dicari.
Sayang china gak punya tradisi megengan, jadi kita tidak bisa ekspor cowek ke china!
Komentar
Posting Komentar