Bilik Cinta Itu Harus!

Memilah antara kebutuhan dan keinginan itu sangat penting, agar tidak terjebak pada candu keinginan yang tidak pernah berbatas itu. Tapi bukan berarti hidup hanya perlu mengejar kebutuhan. Dua-duanya perlu, tapi kebutuhan lebih perlu.

Aku pernah datang ke beberapa LP dan rumah tahanan, kasihan mereka. Di situ, tidak banyak keinginan yang dapat dilakukan para napi. Jangankan keinginan, kebutuhan saja banyak yang dilarang. Misalnya ini: bercinta.

Mereka yang punya istri atau suami, tapi tak bisa hidup seperti suami istri. Mereka bisa bertemu, tapi dibatasi waktu dan tempat. Mereka punya hasrat tapi tak bisa menyalurkan. Mereka hanya saling mupeng (muka pengen) dan melongo di ruang besuk. Ada yang nekat di pojok2, tapi langsung disemprit!


Atas nama hukum, hasrat bercinta juga harus dipenjara. Hukum menganggap bercinta dengan istri atau suami dikategorikan sebagai keinginan yang nggak penting, jadi harus dilarang.

Wacana untuk menyediakan bilik cinta selalu ditolak mentah2 dan hanya menjadi barang tertawaan, karena dianggap bercinta cuman persoalan pertemuan 2 alat kelamin. Negara tidak mengurusi kebutuhan kelamin para napi, begitu katanya. Untuk itu, negara mencabut hak atas bercinta para napi.

Mereka lupa, bahwa cinta itu indah. Bahwa hidup ini indah karena cinta. Bahwa semua mahkluk membutuhkan cinta. Dan bercinta adalah salah satu ekspresi cinta yang paling indah. Bercinta itu bukan sekedar orgasme, tapi luapan rasa rindu dua insan yg saling mencintai.

Mangkanya, bilik cinta itu harus!

Komentar