5 Jangan Untuk Pemain Timnas U-19

Andai saja timnas U19 kalah lawan Vietnam malam itu, aku tetap akan salut dengan pemain2 muda itu. Mereka bermain bagus. Tiki taka-nya asik!

Tapi kemenangan timnas atas Vietnam itu, menurutku, sedikit berbau keberuntungan. Aku lihat Vietnam juga main bagus. Secara teknis, Indonesia dan Vietnam seimbang. Tapi, mungkin Tuhan kasihan melihat bangsa ini yg sudah terlalu lama gak juara.




Bukan cuman skill tinggi yang mereka punya, mereka juga punya sopan santun yg tidak dipunyai pemain bola manapun. Lihat saja, cuman pemain timnas U-19 yg kalau diganti gak pernah komplen, tapi malah cium tangan pelatih!

Mereka barusan lulus SMA, bahkan ada beberapa yg barusan lulus SMP, tapi mereka sudah punya skill tinggi. Untuk itu, ada beberapa hal yg harus dihindari pemain2 timnas U19 agar prestasi tetap moncer sampai level dunia: piala dunia.

1. Jangan konsumsi narkoba

Ini standar, tapi penting. Sudah banyak pemain bola yg terjerumus candu narkoba. Awalnya iseng, kelamaan jadi asik, trus kepengen lagi, trus butuh, akhirnya kecanduan.

Daripada konsumsi narkoba, mending konsumsi lontong balap. Pake sate kerang lebih enak lagi.

2. Jangan endel
Kalau sudah mendapat sanjungan dari koran dan TV, pemain Indonesia biasanya akan mulai genit. Penampilan mulai banyak berubah. Yang paling kentara adalah ini: rambut.

Kalau udah merasa sudah beken, pemain Indonesia memang punya kecenderungan seperti itu: semakin endel. Kalau dulu rambutnya acak2an, tiba2 rambutnya selalu klimis, atau dimodel macam2. Ada yg tiba2 mohawk, ada yg tiba2 dikuncir, ada juga tiba2 dikasih warna macam2.

Kalau sudah begitu, jangan harap bisa terus2an moncer. Mau main bola, sibuk cari sisir. Mau lari kencang, takut rambut jadi acak2an. Mau nyundul bola, takut rambut berantakan.

Jadi: tetaplah sederhana, dengan tampilan rambut yg apa adanya. Kalo mau cukur, bilang ke tukang cukur: "rapi aja mas, yg depan jangan terlalu pendek".

3. Jangan kawini artis

Jodoh memang di tangan tuhan, tapi kalau tidak dalam keadaan terdesak, jangan kawini artis.

Di Indonesia, pemain bola dan artis adalah kombinasi yang kurang ideal dalam urusan perjodohan. Feng shui-nya nggak cocok. Selain resiko cerai, biaya hidup artis cukup tinggi.

Daripada kawini artis, mending kawini gadis desa berkepang dua dan berlesung pipi. Enak: irit dan tidak banyak tingkah.

4. Jangan main sinetron
Sah2 saja cari penghasilan tambahan. Tapi tolong, cari penghasilan tambahan yg nyambung dengan bola saja. Terserah, jadi pengusaha lapangan futsal kah, atau bisnis persewaan PS FIFA Soccer, atau usaha laundry seragam bola. Terserah, tapi jangan pemain sinetron.

Main sinetron itu gak baik buat pemain bola. Karena di sinetron, pemain akan dikenalkan teknik acting dan mendramatisir adegan. Dalam sepak bola, teknik itu akan merangsang pemain bola untuk melakukan diving. Semakin sering pemain bola main sinetron, maka makin jago diving.

Selain diving, efek sinetron juga akan keliatan norak ketika dia kehilangan bola atau di-tackle pemain lawan. Dia akan melotot sambil mulutnya klamutan di depan kamera, lalu bicara dalam hati:


"Kurang ajar! Belum tahu siapa aku. Lihat saja nanti, aku akan balas dendammm. Akan kupatahkan kakinya, lalu kuambil hartanya."

5. Jangan jadi bintang iklan sosis
Aku dengar telah Menpora melarang para pemain untuk jadi bintang iklan. Aku setuju dengan pak Menpora. Jadi bintang iklan itu gak baik, apalagi jadi bintang iklan sosis So n*ce.

Iklan sosis So n*ce itu penuh dengan kebohongan.

Katanya "langsung lepp", nyatanya masih harus buka dulu kulitnya.

Katanya "SMS, Semua Makan So n*ce", nyatanya yg makan cuman anak SD!


Komentar

Posting Komentar