Shark and Crocodile

Hampir setiap hari aku lewat situ, selalu ada saja yg pasang gaya di depan kamera. Ada yg dari HP, tab, ai-pon, sampai dlsr. Gayanya pun macam2. Gak malam, gak siang: ramai terus.

Setelah tak perhatikan, tempat ini memang bagus. Tempat ini adalah salah satu spot yg paling bagus untuk berfoto ria. Inilah tempat yg surabaya banget di Surabaya ini. Tempat itu adalah ini: patung suro dan boyo.

Ada banyak patung yg seperti itu. Ada di situ, di daerah perak, daerah gubeng, ada juga di daerah genteng. Bentuk dan ukurannya beda2. Tapi yang disini, menurutku, yang paling keren.

Hiunya gagah. Matanya pun tajam, setajam giginya. Buayanya juga garang. Kulitnya dan giginya sangat detail, kayak bajol beneran. Ilustrasi rumput2an juga kelihatan artistik, mendramatisir sengitnya pertarungan hiu dan buaya. Keren!

Yg paling jelek yg di daerah gubeng, dekatnya monkasel. Paling besar, tapi paling jelek. Hiunya mirip lele dicukur. Kurus dan tidak berwibawa. Buaya-nya juga jelek, posisinya ndengkek. (Apa ya bahasa indonesia-nya ndengkek ?). 

Posisinya juga aneh, persis di pinggir sungai. Posisi ini bikin angle berfoto jadi gak ideal, karena hanya bisa diambil dari belakang atau di samping patung. Yang aneh lagi, mulut hiu (lele dicukur) menyemprotkan air. Apa maksudnya itu?

Menurut legenda mereka kan berantem di dalam air. Masak bisa menyemprotkan air di dalam air. Gak masuk akal blass. Mestinya hiu, dan juga buaya, mengeluarkan gelembung, blukuthuk-blukuthuk. Itu lebih masuk akal, dan pasti lebih unik. Belum ada patung di dunia ini yang bisa mengeluarkan blukuthuk2.

Mungkin maksudnya biar kayak patung merlion di Singapura. Tapi jauh lah!

Di Singapura airnya bersih, jadi kalo disemprotkan airnya kelihatan jernih. Enak dilihat. Lah ini, airnya ngambil dari kali yg airnya coklat buthek (keruh). Begitu disemprotkan dari mulut hiu (lele dicukur), airnya kelihatan mbulak gak jelas gitu.


Komentar