Perusahaan Air Cawik

Sudah lama aku memendam rasa penasaran, kenapa PDAM begitu pede menamakan dirinya 'PDAM: perusahaan daerah air minum'. Padahal beberapa kali aku bertamu di kantor PDAM, aku selalu disuguhi air kemasan. Kadang akua, kadang klub. Sepertinya mereka juga sadar kalo air produksinya tidak layak diminum dan disuguhkan.

Tapi mereka, nampaknya, tetap pede pakai nama perusahaan daerah air minum. Bisa dibilang, namanya sebenarnya cuman 'air minum', karena frase 'perusahaan daerah' merujuk pada status kepemilikan perusahaan itu, yaitu milik daerah.

Air minum, anak TK pun tau,  adalah air yg bisa diminum orang. Pertanyaannya, benarkah air PDAM dianggap masyarakat sebagai air minum? Rasa2nya tidak.

Akua, klub, cirs, dan sejenisnya kini sudah banyak dijual dimana2. Bukan saja banyak dijual, tapi juga banyak dibeli. Ada yg galon, botol, hingga yg gelas. Kini juga ada yg tidak mau kalah, air isi ulang. Harganya jauh lebih murah.

Masyarakat membelinya untuk minum dan memasak. Bukan untuk mandi, ngepel, cuci piring, umba2, ato cawik. Karena untuk kebutuhan itu, mereka pake air PDAM.

Mestinya PDAM tersinggung dengan kenyataan ini, bahwa airnya lebih sering digunakan untuk cawik daripada diminum. Kalau gak mau tersinggung, ya ganti nama aja, jadi : PDAC, perusahaan daerah air cawik.


Komentar