BTN, Tak Lagi KPR-BTN

Begini. Waktu itu ada sebuah developer perumahan yg mengadakan gathering calon pembeli rumah dengan beberapa bank penyedia KPR. Aku diundang developer itu karena aku memang berencana mengambil rumah di situ.

Ada beberapa bank yg ikut di acara itu. Ada Mandiri, BCA, BRI, BNI, BNI Syariah, CIMB Niaga, Lippo, BTN, dan beberapa bank yg lain. Masing2 bikin stand yg dibuat semeriah mungkin.

Awalnya, aku mengira stand BTN pasti bakal yg paling rame karena KPR itu mainannya BTN. Ternyata tidak. Justru stand BTN termasuk yg paling sepi, "bersaing ketat" dengan BNI Syariah. Yg paling ramai ternyata justru bank yg aku kira akan sepi pengunjung : BCA!



Selain stand yg tidak menarik, marketing BTN kelihatan kurang lincah menggaet pengunjung. Lemes. Belum lagi bunga KPR di BTN yg kurang menggoda, alias lebih tinggi dari yg lain. Pantas aja kalau sepi pengunjung.

Nah, mendengar ribut2 tentang rencana akuisisi bank BTN (baca : Tak Bisa Sembarangan Mandiri Akuisisi BTN), aku jadi teringat  acara gathering itu. Rasanya emang benar bahwa ada yg salah dengan BTN ini. Bank yg dulu terdengar identik dengan KPR, ternyata KPR-nya keok dengan KPR dari bank2 lain.

Padahal rumah yg dijual developer ini termasuk type2 yg kecil dan sederhana. Lokasinya pun lumayan jauh dari kota. Itu adalah tipikal perumahan kelas menengah ke bawah. Bukankah di situ mestinya BTN paling jago ? Ternyata tidak !

Aku pernah bertanya pada pada temanku yg punya banyak teman yg kerja di bank, "Kenapa ya, tidak banyak yg tertarik dengan KPR-nya BTN ?"

Dia jawab begini, "Sebenarnya sih banyak. Tapi biasanya orang2 itu adalah orang2 yg pengajuannya ditolak sama bank2 lain"

"Kok bisa begitu?" aku balik tanya.

"Faktanya begitu" jawabnya lagi, "Nasabah KPR-nya BTN itu adalah nasabah2 lungsuran dari bank2 lain. Nasabah2 yg secara administrasi dan performance finansial-nya kurang cantik, mesti larinya ke BTN" 

"Jadi, kalau permohonan KPR-mu ditolak, ajukan ke BTN aja!" ledek temanku yg tahu performance finansial-ku kurang cantik.

Mungkin temanku itu salah, tapi melihat performance BTN di gathering itu, aku jadi yakin, bahwa memang banyak yg harus dilakukan BTN agar bisa mengembalikan khittah BTN yg sebenarnya, yaitu : KPR !

Kalau cuman begitu2 saja upayanya, sampai Farhat Abbas jadi presiden, eh... sampai kiamat pun, BTN tidak akan bisa bersaing dengan bank2 yg lain. Apalagi melawan bank2 asing.

Atau jangan2 BTN sudah cukup puas menjadi lebih besar dari koperasi simpan pinjam!


Komentar