Surat Terbuka: Pengacara Top

Dengan hormat
Hari ini, di surabaya, 300an orang resmi jadi pengacara baru. Jumlah segitu akan semakin menambah sesak populasi pengacara yg sebelumnya sudah sesak.

Sebagian besar dari mereka adalah orang2 muda, yang memiliki harapan setinggi gunung begitu mereka dilantik: jadi pengacara top.

Bahkan, banyak yg sudah bergaya habis2an agar terlihat seperti pengacara top, meskipun belum resmi jadi pengacara. Rambut klemis, dasi licin, kemeja necis, jas modis, cincin mengkilat, jam tangan menterang, tas borjuis, sepatu mengkilau, make up menor, parfum semerbak, dan gadget newbie.

Pengacara beneran aja gak gitu2 banget!

Tapi gak papa. Anggap saja itu adalah doa, agar setelah resmi jadi pengacara, rejekinya akan berbanding lurus dengan gayanya yg high cost itu.

-----

Banyak yg mengira pengacara top itu adalah pengacara yg kemana2 pake mobil keren, pakaian necis, dan rambut klemis. Pengacara begini dianggap sebagai pengacara sukses, duitnya banyak, dan klein-nya kelas kakap semua.

Masak iya begitu sih...

Top atau tidak, tidak ditentukan oleh penampilan. Penampilan high cost itu hanya membuat kelihatan keren aja. Keren saja tidak akan membuat kualitas pembelaan jadi ikut2an keren..

Banyak juga yg mengira pengacara top itu yg selalu menang di semua kasus yg ditanganinya. Selalu. Pasti menang. Dia dianggap cerdas, lihai dan punya jam terbang yg tinggi sehingga dia bisa memenangkan semua perkara yg ditanganinya.

Ini juga aku gak setuju. Yg datang ke pengacara itu macam2 orangnya. Ada kalanya yg datang adalah orang yg 100% benar, sehingga dibela dengan tangan kiri dan mata sebelah-pun pasti akan menang. Tapi yg begitu itu kan gak selalu ada setiap hari.

Terkadang, atau juga sering, adalah orang2 yg secara hukum punya kelemahan yg terang benderang. Kasus begitu, nyaris mustahil bisa dimenangkan. Kalaupun bisa menang, kemungkinannya ada dua: pengacaranya memang top markotop, atau pengacaranya pake jurus sim salabim abra kadabra prok prok prok.



Mangkanya kalo ada pengacara yg mengklaim tidak pernah sekalipun kalah, aku tidak pernah percaya. Dia hanya butuh pengakuan. Kasihan...

Jadi, pengacara top itu bukan diukur dari penampilannya atau seberapa sering dia menang. Pengacara top itu dilihat dari kecerdasan, integritas dan kerendahan hati-nya!



Ttd

Pengacara kusam yg sering kalah

Komentar