Indonesia Tak Se-daun Kelor

Pelajaran bahwa Indonesia itu luas, sudah aku terima sejak SD. Dari Sabang sampai Merauke, dari Talaud hingga Rote. Begitu yg harus aku hafal sebelum ujian sumatif (yg tau sumatif brarti sudah menjelang tua).

Sayangnya, tidak ada satu-pun guruku yg dapat menjelaskan lebih deskriptif lagi tentang betapa luasnya Indonesia agar aku dan teman2ku benar2 bisa membayangkan betapa luasnya Indonesia.

Mungkin itu karena beliau2 taunya hanya baca dari buku. Yg bikin buku juga ambil dari buku yang lain. Begitu seterusnya, sehingga penjelasan mengenai luasnya Indonesia terdengar garing. Kriuk..kriuk...

Padahal kalau dijelaskan lebih deskriptif lagi, murid2 tidak lagi sekedar menghafal, tapi juga akan menyadari bahwa kata "luas" sebenarnya kurang menggambarkan betapa luuaaaasss-nya Indonesia.

Penjelasan deskriptif itu misalnya begini:

Perjalanan dari Surabaya ke Serui, harus berangkat naik pesawat jam 6sore transit dan ganti pesawat di Jakarta. Jam 9malam, dari Jakarta terbang lagi ke arah timur menuju Makasar.

Sampai di Makasar jam 11malam. Di sini pesawat istirahat sebentar untuk isi bahan bakar. Jam 11.30malam pesawat berangkat lagi ke arah timur laut menuju Biak.

Sampai di bandara Biak jam 5 subuh. Matahari belum kelihatan, ayam2 masih terdengar berkokok. Di sini-lah kita mulai ketemu dgn orang2 yg berbadan kekar, kulit gelap, rambut keriting, hidung besar, bibir tebal, dan suka mengunyah pinang.

Dari situ, kita harus segera cari tiket kapal cepat menuju Serui. Setelah itu, harus menunggu selama 6jam di pelabuhan, karena kapal baru berangkat jam 11siang. 

Kapal akan berlayar dari pelabuhan Biak ke arah selatan menuju pelabuhan Waropen. Dalam perjalanan ini, kapal akan berlayar melewati beberapa kepulauan kecil dan menembus riak2 gelombang Samudra Pasifik yg katanya bisa setinggi rumah.

Dalam perjalanan, sebelah kiri kapal kita bisa melihat lautan lepas tanpa batas: Samudra Pasifik. Sebelah kanan kapal kita bisa melihat beberapa kepulauan kecil. Ke arah depan, nampak samar2 daratan Papua.

Setelah 5jam berlayar, kapal akan sampai di pelabuhan Waropen kira2 jam 4sore. Kapal akan singgah beberapa menit untuk menurunkan dan menaikkan penumpang.




Kapal akan berangkat lagi ke arah utara menuju Serui. Perjalanan kira2 1jam. Jadi total dari pelabuhan Biak ke Serui menempuh waktu perjalanan selama 6jam.

Akhirnya sampai juga di kota Serui setelah melakukan perjalanan selama 24jam!

Perjalanan akan jauh lebih panjang lagi kalau perjalanan itu bukan naik pesawat, tapi naik kapal Pelni, karena kapal akan singgah di ±6 pelabuhan sebelum sampai di pelabuhan Biak/Serui, dan akan memakan waktu perjalanan selama 7hari 7malam, ato 168jam!

Dan ingat, itu baru dari Surabaya ke Serui. Belum dari Sabang sampai Merauke. Atau, dari Talaud ke Rote.



Komentar