Pengacara Mahal Itu...

Sebagai pengacara, terkadang aku merasa prihatin dengan anggapan bahwa sewa pengacara itu mahal. Anggapan ini membuat banyak orang enggan untuk berhubungan dgn pengacara karena kuatir gak bisa bayar.

Memang ada beberapa pengacara yg berani pasang harga rakyat, tapi pengacara yg begitu tetap tak bisa menghapus image bahwa pengacara itu mahal. Anehnya, pengacara yg murah itu justru dianggap kurang dianggap profesional.



Semahal apakah pengacara yang mahal itu?

Mahal. Ada yg puluhan juta, ada juga yg sampai ratusan juta. Bahkan ada juga yg tidak terbatas, tergantung nilai perkara. Ada yg paket-an, ada juga yg hourly. Ada yg rupiah, ada juga dollar.

Lalu, apa yg menyebabkan sewa pengacara itu begitu mahal?

Jawaban klise-nya adalah, bahwa pengacara itu adalah jasa profesional yg berbasis intelektual dan keahlian. Tak sembarang orang bisa memberikan jasa layanan hukum.

Jadi istilahnya, yg dijual pengacara itu bukan surat gugatan, tapi keahlian untuk membuat gugatan. Yang disewa bukan toga-nya, tapi otak-nya. Kira2 begitu.

Jawaban yg tidak klise adalah ini:

Operasional kantor
Banyak pengacara yg karena pertimbangan ini itu, membangun kantor yg super mewah dgn SDM yg tidak sedikit. Kantor yg begitu tentu saja butuh dana operasional yg tidak sedikit. Listrik, air, telpon, air minum, internet, tv kabel, aksesoris kantor, mebelir, AC, server, computer, kendaraan, dsb.

Belum lagi, kantor pengacara yg begitu biasanya punya beberapa senior lawyer dan lawyer associate yg harus diberikan gaji bulanan, meski mereka tidak selalu terlibat dalam setiap penanganan perkara.

Pengacara tidak mungkin vulgar menagihkan biaya2 itu ke klien. Tapi percayalah, biaya2 itu sudah diperhitungkan dan dimasukkan secara diam2 pada tagihan ke klien. He...he...

Gaya hidup
Memang ada pengacara yg hidupnya sederhana, tapi itu sedikit sekali. Selebihnya, adalah pengacara necis, trendi, modis, mewah, lux, high class, jetzet, dan sejenisnya. Pokoknya wah!

Itu bisa dilihat dari pakaian-nya, sepatu-nya, gadget-nya, cincin-nya, jam-nya, kacamata-nya, hobi-nya, mobil-nya, rumah-nya, tempat nongkrong-nya, makanan-nya, semua-nya bermerk dan berkelas.

Biaya sewa yg super mahal tidak selalu berbanding lurus dengan kualitas layanan, apalagi pada hasil akhir. Bisa jadi malah berbanding terbalik, karena si pengacara lebih banyak memasukkan perhitungan kebutuhan gaya hidup-nya daripada kebutuhan operasional layanan hukum ke dalam tagihan.

Jumlah istri
Fenomena pengacara punya istri (dan simpanan) lebih dari satu, sudah bukan rahasia lagi. Bahkan, pengacara senior yg ditahan KPK itu-pun konon punya istri (atau simpanan?) 10 orang!

Namanya istri (dan simpanan), pasti perlu dinafkahi. Dan, gak mungkin cuman nafkah batin saja. Semakin banyak istrinya, semakin banyak yg perlu dinafkahi. Belum lagi kalau masing2 istri (dan simpanan) itu punya gaya hidup yg glamor.

Nah semakin banyak yg harus dinafkahi, maka cash flow si pengacara harus lah sehat agar keharmonisan antar istri (dan antar simpanan) terjaga dengan baik. He...he...

Percayalah, antara biaya sewa pengacara dan berapa istri (dan simpanan) si pengacara itu  sangat berkaitan. Sangat.


****

Jadi, wahai masyarakat, pilihlah pengacara yg begini: berpengalaman, pintar, berintegritas, hidup sederhana, dan setia!

(Ekhem...ekhem...)


Komentar