Pengacara Hebat itu...

Konon, pengacara yg berhasil membebaskan kliennya dari perkara pidana, apalagi sampai 3kali, adalah pengacara yg hebat.

Katanya, tidak mudah bisa menang di pengadilan pidana, karena pengacara itu harus menghadapi perkara yg berkas-nya yg disiapkan 2 institusi sekaligus: kejaksaan dan kepolisian.

Aku tidak sepakat. Menurutku bukan itu ukuran pengacara hebat. Karena kalau itu, bisa saja pengacara itu hanya beruntung dapat banyak kemudahan (baca: ini). Lagian, hukum itu kan bukan urusan menang-kalah, tapi kebenaran dan keadilan. (Wuih...)





Pengacara yg hebat itu adalah pengacara yg begini:

Rendah hati
Pengacara yg unggul itu tidak ada kaitannya dgn merk HP, jenis kendaraan, harumnya parfum, atau klemisnya sepatu, apalagi jumlah istri: tapi kecerdasan-nya.

Dengan kecerdasan-nya itulah, pengacara dgn mudah memahami perkara, merangkai solusi, merancang strategi, dan tangguh ketika beracara.

Tapi nilai lebih-nya adalah pada kerendahan hati, untuk tidak mengagung2kan dan melebih2kan diri sendiri. Dia tetap santun, dan menghargai siapapun, termasuk pada lawan2nya.

Tetap belajar
Meskipun sudah begitu banyak pengalaman, dia tetap punya keinginan untuk terus belajar. Kerendahan hatinya membuat dia bisa belajar apa saja, dan dari siapa saja, tanpa pernah merasa rendah diri.

Di luar persidangan, dia lebih memilih untuk lebih banyak mendengar daripada nggedabrus. Dan ketika giliran dia harus menjelaskan sesuatu, dia memilih untuk menjelaskan dgn lembut tanpa menggurui.

Fokus
Pengacara yg baik, tidak akan tergoda untuk melakukan segala hal untuk memenangkan kliennya. Ia akan fokus pada bidangnya, yakni hukum.

Hal2 mengenai lobi, pendekatan, entertain, dan sejenisnya, apalagi untuk menyuap; tidak akan pernah dilakukan. Terpikirkan pun tidak.

Dia tidak pernah kuatir akan kalah. Yg dia kuatirkan adalah jika dia tidak cukup memahami kasus yg dia tangani, dan tidak tahu apa yg mesti dilakukan.

Teamwork
Banyak kepala banyak solusi. Itu juga berlaku dalam penanganan perkara. Pengacara yg baik, tidak akan memendam pemecahan masalah hanya di kepalanya sendiri, dan mengerjakan semuanya sendirian.

Pengacara yg baik, harus selalu menciptakan proses untuk berbagi peran, dan berbagi beban, termasuk untuk berbagi keuntungan (rejeki maksudnya).

Pengacara yg bekerja dgn teamwork akan menanggung kegagalan dan keberhasilan secara bersama2.



Komentar