Derita Para Saiful

Huruf F pada namaku tidak pernah benar2 berbunyi F. Ia lebih sering berbunyi P, daripada F. Saipul Arip, bukan Saiful Arif. Ipul, bukan iful.

Mangkanya, aku juga punya ikatan batin dengan siapapun yg bernama Saipul. Termasuk, dalam hal ini, dengan Saipul Jamil.

Hap-hap yg diduga dilakukan Saipul Jamil telah meruntuhkan akal sehat-ku, dan para Saiful se-dunia. Bukan itu saja. Itu juga kami anggap telah merusak reputasi nama Saiful yg selama ini kami jaga sebagai nama yg terhormat dan berbudi luhur.

Ditambah lagi dgn kasus tangkap tangan suap yg dilakukan KPK terhadap pengacara, panitera, dan kakak Saipul Jamil, yg kami yakini juga melibatkan Saipul Jamil. Itu semakin membuat kami tak bisa berkata apa2 lagi. Sebegitu teganya Saipul Jamil menodai nama kami.

Kami tidak bisa lagi berjalan tegak menyandang nama Saiful. Kami tak bisa bayangkan, orang2 akan menertawakan nama kami. Duh, sakitnya...

Bagi kami, Saiful (atau Saipul, sama saja) itu adalah simbol ketegasan, keberanian dan kejujuran, serta kerendahhatian. Juga kesantunan. Ada juga yg menyebut kecerdikan. Pokoknya yg baik2 lah...



Tidak lama lagi, simbol itu mungkin hanya mitos. Fatamorgana. Ilusi. Utopia. Berganti dgn hinaan dan candaan. Bahkan cacian. Dan, Saipul Jamil-lah penyebabnya...

Dengan wajah memelas, kami meminta kepada Saipul Jamil untuk segera mengundurkan diri dan melepas nama Saipul. Silahkan gunakan nama lain. Kesemek, sepertinya nama yg pas buat Anda.


Komentar