Bahagia Burung Bersangkar

Wahai burung dalam sangkar. Kau punya sepasang sayap, yg seharusnya bisa kau kepakkan dan membawamu terbang setinggi langit, tapi sayapmu hanya kau gunakan aksesoris pelengkap agar kau kelihatan seperti burung.

Hari2mu kau habiskan di dalam sangkar yg sebegitu sempitnya, hingga kau tak punya lagi keinginan untuk terbang bebas. Kau juga tak pernah berusaha untuk lepas. Terpikir pun tidak. Kau memilih untuk tetap setia di dalam sangkar.



Kau makan makanan bergizi setiap hari dari tuanmu. Kau tak pernah gusar dengan apakah kau bisa makan hari ini, dan esok. Kau juga tak pelu repot mencarinya, karena itu bukan urusanmu. Bahkan tai yg kau keluarkan, juga bukan urusanmu. Itu urusan tuanmu.

Merdu suaramu, dan lentik bulumu hanya kau persembahkan untuk tuanmu. Semakin merdu suaramu dan lentik bulumu, semakin mahal harga jualmu. Dan itu, pasti menyenangkan buat tuanmu.

Kadang aku bertanya dalam hati, hidup bahagia-kah kamu di sangkar sana? Lalu kau berkicau merdu, seolah memberikan jawaban. Sayangnya, aku tidak tahu apa maksud kicauanmu...

Cicit...cucut...cuit...cuit...cit...cit...

Komentar