Teman Lama

Seorang teman lama, yg udah hampir 17 tahun gak ketemu, tiba2 nongol di depanku pas aku lagi asik nyruput kuah mie ayam di sebuah depot, samping PTUN Semarang.

Dia menyapaku dengan penuh keakraban. Beberapa saat aku pangling, lalu aku tersadar dia adalah teman yg dulu sering maen bola bareng.

Tidak menyangka bisa ketemu dia di sini.

Dia menanyakan kabarku, kabar temen2 lama. Lalu kita ngobrol ngalor ngidul, dari tersingkirnya Belanda sampai masalah Nazarudin.

Dia selalu aktif membuka pembicaraan, sedang aku hanya mengikuti alur pembicaraannya. Aku berusaha untuk mengimbangi saja. 

Dia sudah banyak berubah. Padahal dulu dia pendiam.

Wajahnya kini bersih, badannya nampak atletis. Dulu dia kurus, dengan jenggot tipis di dagu. Dahinya dulu ada dua tanda kehitam2an, mungkin terlalu lama bersujud.

Kini dia tampak modis dengan kacamata hitam  nangkring di kepala, dan kaos polo berwarna biru muda. Bercelana pendek, dengan sepatu kulit warna putih. Tangannya nampak menenteng gadget keluaran apple.

Hampir satu jam kita ngobrol, dia pamit karena ditelpon ama temannya. Mungkin kliennya, mungkin rekan kerjanya. Mungkin atasannya. Entahlah.

Dia minta akun fb-ku, lalu dia ngasih tahu akun fb-nya.

Iseng2 aku buka fb-nya. Dari fb-nya aku tahu dia sekarang kerja di perusahaan seluler. Dari tampilannya, kayaknya dia bukan karyawan biasa.

Dia beredar dari Aceh hingga Maluku, entah berlibur ato dines, ato mungkin dua2nya, dines sambil liburan.

Beberapa foto, membuktikan dia pernah ke singapur dan malesia. Kebanyakan foto2nya sengaja mengambil bekgron tulisan2 ato tanda2 yg menunjukkan dimana foto itu diambil. Mungkin maksudnya, "ini loh aku pernah kesini!"

Ada yang di depan bandara, toilet pesawat, hotel, batas kota, restoran, mall, karaoke, polres, bahkan di atas tower!

Di album 'my lovely', banyak foto2nya dengan pacarnya (ato istrinya?). Ada yg berpegang tangan, ada yg mrengut2, ada yg minum segelas dua sedotan, ada yg melompat berdua, ada yg saling suap, ada juga yang berbaring di atas pasir pantai bertuliskan nama mereka.

Nampaknya dia kini hidup bahagia, atau setidak2nya ingin menunjukkan bahwa dia adalah orang yang bahagia.

Tapi...

Aku juga bahagia. Walaupun aku tidak punya foto2 sebagus dan sebanyak itu, aku juga merasa bahagia. Bahkan mungkin, aku lebih bahagia dari dia.

Semoga, kebahagian tidak diukur dari foto2 yang di-upload di fb!

Komentar

  1. kebahagian tidak diukur dg foto2..kbhgian itu dari hati..#sokBijak
    hehe

    salam kenal, yaa..

    BalasHapus

Posting Komentar