Menunggu Keajaiban Tuhan

Coblosan kurang beberapa hari lagi, tapi belum juga terlihat tanda2 keajaiban Tuhan untuk menambah jumlah kandidat capres-cawapres. Sepertinya tetap 2 pasang itu sampai tgl 9 juli nanti.

Kalau Dia mau, tentu tidak sulit bagiNya untuk memaksa KPU untuk menambah 1 pasang lagi untuk bersaing tgl 9 juli. Tidak sulit bagiNya juga untuk menjadikan 1 pasang tambahan itu yg jadi pemenangnya, dan menjadikannya presiden.

Tapi kayaknya Tuhan tidak tertarik untuk melakukan itu. Tuhan belum tertarik untuk terjun dalam politik praktis di Indonesia, yg masih menganut paham popularitas dan elektabilitas.

Popularitas dan elektabilitas-lah yg bisa membuat orang yg biasa2 saja bisa jadi capres dan cawapres. Orang2 hebat justru tersingkirkan, dan terbuang untuk sekedar jadi calon. Lembaga survei dan pers-lah yang pesta pora.

Kini, diantara 270juta penduduk indonesia, hanya 2 pasang calon yg dianggap pantas jadi presiden dan wakil presiden. Lainnya hanya follower.

Rakyat-pun terbelah jadi dua, tapi aku tidak termasuk yg terbelah. Aku termasuk orang yg galau. Galau karena begitu banyak yg memilih no 1 hanya gara2 benci dgn no 2. Begitu juga sebaliknya, pilih no 2 hanya gara2 benci dengan no 1.

Kasihannya bangsa ini, memilih pemimpin kok dengan dasar kebencian. Orang yg benci itu mudah percaya dengan fitnah, dan menyebarkan fitnah. Bahkan membuat fitnah.

Meskipun aku tidak benci kedua calon, aku masih belum tahu akan memilih yg mana. Dua2nya biasa2 saja. Mangkanya, aku menunggu keajaiban Tuhan, agar Dia menambah 1 pasang calon lagi yg lebih hebat dari no 1 dan no 2.

Tuhan, masih ada waktu untuk bikin keajaiban...

Kalo tidak ada keajaiban, aku coblos yg ada gambar garuda-nya aja (logo KPU)...


Komentar