Saling Curiga

Kriminolog, termasuk juga aktivis, sering bilang bahwa angka kejahatan di Indonesia terus meningkat setiap tahun. Ditambahkan, hal ini karena pemerintah gak becus melakukan penegakan hukum.

Kesannya kok bangsa ini brengsek banget gitu ya. Rakyatnya penjahat, pemerintahannya gak becus.

Aku gak setuju dengan itu!

Menghitung angka kejahatan tidak bisa dengan kacamata kuda begitu: yg diukur hanya angka kejahatannya saja. Harusnya, angka kebaikan-nya harus dihitung juga dong. Biar fair!

Kalau angka kejahatan dan angka kebaikan sama2 dihitung, kita akan tahu bahwa se-naik2nya angka kejahatan, tidak akan bisa melebihi angka kebaikan.

Di situ kita juga akan tahu bahwa bangsa ini gak brengsek2 banget kok..

Tapi, tanpa dihitung2 begitu pun, aku sangat yakin jumlah orang baik di Indonesia masih suangaattt banyak.

Cuman, aku melihat, orang Indonesia itu kurang ekspresif dalam berbuat baik. Bisa jadi itu karena ajaran agama yg mengajarkan untuk tidak pamer kebaikan. Bisa juga tidak ekspresif karena faktor kuatir.

Kuatir?

Ya, kuatir!

Orang2 jahat, yg jumlahnya cuman seuprit itu, kini punya banyak cara untuk berbuat jahat. Caranya dengan berpura2 baik, tapi ujung2nya njahati.

Misalnya, pura2 ngasih minuman padahal dikasih bius lalu ngrampok, bahkan memperkosa. Pura2 nolong, padahal mau nyopet. Pura2 ngajak ngobrol, padahal nggendam (hipnotis) trus ngembat barang.

Macam2-lah caranya...

Ini yg kemudian bikin orang2 yg benar2 baik tidak bisa maksimal berbuat baik, karena takut dicurigai macam2. Takut dicurigai sok akrab, takut dikira hanya modus, takut dikira njebak, dst...

Mangkanya, orang jahat itu memang perlu dihukum bukan karena kejahatannya, tapi juga karena telah bikin orang2 baik saling mencurigai!

Komentar