Masjid Lombok

Jika Anda pernah berkunjung ke Indonesia, tentu Anda akan banyak menemui masjid di sepanjang perjalanan Anda. Tapi di Lombok, Anda akan menemui lebih banyak masjid yang nuansanya berbeda dengan masjid-masjid di daerah lain.

Lombok adalah destinasi wisata terbesar kedua setelah Bali, yang belakangan semakin aktif membangun infrastruktur pariwisata. Seperti Bali, pantai menjadi produk utama yang ditawarkan kepada wisatawan.

Orang Lombok mengklaim apa yang ada di Bali, ada juga di Lombok. Tapi apa yang ada di Lombok belum tentu ada di Bali. Salah satunya adalah masjid.


Sepanjang perjalanan Mataram ke Selong, misalnya, bukan hamparan sawah dan menjulangnya pohon kelapa yang menarik perhatian, tapi jumlah dan bentuk bangunan masjid yang mencuri perhatian Saya.

Nyaris setiap 1-2 km, Anda akan mendapati sebuah masjid besar dengan bentuk arsitektur yang megah dan serius. Bahkan ketika memasuki sebuah kawasan pedesaan pun, masjid besar akan mudah ditemui, dan sekali lagi, dengan bentuk arsitektur yang megah dan serius. Sehingga muncul nuansa persaingan antar kampung atau desa untuk memiliki masjid yang lebih megah dan lebih besar.

Saya sebut serius karena nampak sekali dibangun dengan gambar perencanaan yang matang, sehingga menghasilkan bangunan yang terpola dan berkarakter. Walaupun memang ada sebagian kecil masjid yang nampak sekali dibangun tambal sulam, bentuk kubah dan detail ornamennya tidak matching, tapi jumlahnya tidak seberapa.

Hampir semua masjid-masjid itu dibangun secara mandiri oleh masyarakat sekitar. Hanya sedikit sekali masjid yang dibangun dengan penggalangan dana melalui permintaan sumbangan di jalan raya yang membahayakan itu. Tidak seperti di Jawa, penggalangan dana seperti itu tidak tren di Lombok.

Untuk sementara, masjid-masjid itu hanya diperuntukkan untuk kegiatan keagamaan. Mungkin suatu saat nanti, ada kepala daerah yang berani memiliki ide kreatif untuk mengemas masjid-masjid itu menjadi salah satu destinasi wisata Lombok. Entah bagaimana caranya, tapi tentu dengan tidak mengurangi nilai spiritual masjid sebagai tempat ibadah.

Karena, sekali lagi, masjid di Lombok memang beda.

Komentar