The Beach

Aku tidak mengerti kenapa setiap tahun jutaan orang merayakan tahun baru. Gemerlap, meriah dan pesta pora, seolah-oleh tahun baru adalah prestasi. Padahal, tahun baru adalah sebuah keniscayaan selama manusia diberi umur.

Tahun baru adalah pergantian hari biasa. Sama biasanya dengan pergantian hari rabu ke kamis, atau pergantian tanggal 3 ke 4, atau pergantian bulan Mei ke April. Lalu apa istimewanya, perubahan tahun 2011 ke tahun 2012?

Dengan alasan tahun baru itulah, aku terseret arus deras untuk ikut2tan merayakannya dengan cara yang aneh. Ke Kenjeran! Ya, Kenjeran. Orang2 menyebutnya Pantai Kenjeran.

Serasa di pantai

Sebagai sebuah pantai, Kenjeran sebenarnya tidak layak disebut pantai. Selain tidak ber-pasir, Kenjeran juga tidak punya ombak, tidak ada pohon kelapa, airnya keruh dan berlumpur. Jangan berharap lihat orang surfing atau pake bikini di pantai ini. Satu-satunya alasan Kenjeran dapat disebut pantai adalah airnya asin. Itu saja.

Anehnya, setiap tahun Kenjeran selalu jadi jujukan ribuan orang untuk liburan. Entah apa yang dilihat di sana, tapi ribuan orang merasa telah berwisata hanya dengan melihat pemandangan Kenjeran yang katanya adalah pantai itu.

Meskipun aku arek Suroboyo asli, terpaksa aku harus mengatakan hal ini.




Komentar