Polisi Tangguh

Berkonfrontasi dengan KPK, pada saat publik lg genit2nya dengan isu korupsi, adalah pilihan yg menantang maut. Dan kepolisian memilih terlibat konfrontasi itu untuk yg kesekian kalinya. Ironisnya, kepolisian selalu mengambil peran sebagai antagonis dari pada protagonist atau figuran. Sebuah peran yg benar2 menantang maut!

Walaupun dalam konfrontasi kasus korupsi simulator sim, aku tidak pada posisi membela polisi, tapi memunculkan cletukan untuk mosi tidak percaya thd institusi kepolisian, rasa2nya cletukan yg terlalu berlebihan.

Kalo masih ilang, kebacut!
Memang, beberapa kali aku menyaksikan secara langsung masih ada oknum2 polisi bermain2 dgn kewenangannya. Jumlahnya cukup signifikan. Mulai dari aksi kekerasan, 'salam tempel', pemerasan, pemaksaan kesaksian dan seterusnya.

Tapi menilai institusi dari kelakuan oknum2, menurutku gak asik. Karena di institusi manapun, yg namanya oknum selalu ada.

Di luar oknum2 itu, aku jg pernah menyaksikan secara langsung masih ada oknum2 polisi jagoan di kantor2 kepolisian. Rasa2nya jumlahnya juga cukup signifikan. Mereka memiliki idealisme yg tinggi, cerdas, tangguh dan profesional. Ya, mereka masih ada!

Secara kelembagaan, aku jg pernah menyaksikan bahwa kepolisian masih punya sistem2 yg dijalankan untuk menjaga kredibilitas polisi2 nakal. Ya, itu masih ada!

Akhirnya, aku bisa menyimpulkan bahwa institusi kepolisian adalah institusi penegak hukum yg masih memiliki kemauan untuk berubah. Bahkan kemauan itu lebih lebih besar daripada kemauan institusi penegak hukum lainnya. Apalagi jika dibandingkan dengan kejaksaan. Jauh!

Jika untuk kepentingan pencitraan, sepertinya mmg tidak produktif jika berkonfrontasi dgn KPK. Tapi ternyata kepolisian, lagi2, memilih berkonfrontasi dengan KPK.

Namun lihat sisi positifnya, kepolisian mungkin sedang berupaya untuk mempertahankan sebuah prinsip. Bukankah seorang penegak hukum yg tangguh memang harus teguh mempertahankan prinsipnya?

Komentar