MotoGP

Kamis kecelakaan, jumat operasi, sabtu balapan. Itulah lorenzo. Itulah motogp. Pertaruangan orang2 sinting di lintasan aspal, yg tentu tidak empuk.

Sebenarnya moto2 juga begitu, keras. Tapi aku tidak terlalu suka dengan moto2 karena tidak ada pembalap yg aku jagokan. Dulu ada marquez, tapi sekarang dia pindah ke motogp.

Selain gak ada yg aku jagokan, menurutku teks di tv terlalu kecil, gak bisa terbaca. Aku tidak bisa tahu siapa di depan, siapa di belakang. Tapi biasanya sih yg belakang itu kalo gak doni, ya topan.

Kalo motogp, paling tidak aku bisa kenali dari warna motor, nomor atau helm pembalap.

Padahal tv-ku gak kecil2 amat, 21 inch. Gak tau kenapa semakin lama tv-ku ini semakin terasa kecil ya? Atau jangan2 mataku yg mengecil?

Padahal dulu, selama puluhan tahun, tv di rumahku cuman ukuran 14 inch. Dengan ukuran segitu aku sudah cukup menikmati tv itu. Gak pernah aku mengeluh kekecilan.

Dari tv itu aku nonton macgyver, knight rider, little missy, hunter, mission imposible sampai 21 jump street. Dari unyil, ria jenaka, dunia dalam berita sampai kuis keluarga lifebouy. Dari aji santoso, yayuk basuki sampai roberto baggio.

Tapi kini aku merasa kekecilan dengan 21 inch. Kayaknya harus beli tv baru: 200 inch!

Komentar