Tanggal Merah


Suatu sore, di bawah pohon jambu klutuk di sudut belakang istana kepresidenan.

SAF: "Pak, apa hubungan antara isrok mikroj dengan hari libur?"

SBY: "Agar masyarakat bisa memperingati peristiwa isrok mikroj dengan khidmat, sehingga kita menjadi bangsa yang religius"

SAF: "Preeetttt!!"

SBY: "Kok preeettt?"

SAF: "Buktinya mall2 mendadak penuh sesak, tempat2 wisata berjubel, bandara-terminal-stasiun padat, harga tiket pun melambung tinggi dan hotel2 penuh"

SBY: "Jadi begini ya Dhek Ipul, isrok mikroj itu ditetapkan jadi tanggal merah itu jauh sebelum sy jadi presiden. Saya itu hanya melanjutkan saja"

SAF: "Jadi ini hanya masalah keterlanjuran saja tho pak?"

SBY: "Bukan begitu Dhek Ipul. Isrok mikroj itu peristiwa besar buat orang islam. Jadi gak ada salahnya diperingati"

SAF: "Tadi persoalan keterlanjuran, sekarang masalah peristiwa besar. Yg benar yg mana nih pak?"

SBY: "Dua2nya betul"

SAF: "Bapak harus tegas, yg pertama ato yg kedua. Jangan ragu2 gitu pak. Pilih salah satu pak"

SBY: "Baiklah kalo Dhek Ipul maksa. Yg kedua"

SAF: "Kalo karena memperingati peristiwa besar, trus apa hubungannya dengan hari libur?"

SBY: "Kan tadi saya udah bilang. Agar masyarakat bisa memperingati isrok mikroj dengan khidmat, sehingga kita bisa jadi bangsa yg religius"

SAF: "Tapi kenapa orang2 lebih banyak yg nglencer daripada berkhidmat?"

SBY: "Itu salah masyarakat sendiri. Jangan salahkan saya dong. Dhek Ipul ini gimana sih?"

SAF: "Salah bagaimana?"

SBY: "Mereka itu telah menyalahgunakan tanggal merah isrok mikroj"

SAF: "Kalo hampir semua melakukan penyalahgunaan, itu namanya bukan penyalahgunaan pak. Itu namanya menggunakan"

SBY: "Tetap saja, mereka yg salah"

SAF: "Kalo itu memang penyalahgunaan, bapak mestinya tidak bisa membiarkan begitu saja"

SBY: "Dhek Ipul...Dhek Ipul... Saya itu bisa apa Dhek?"

SAF: "Lho bapak kan presiden?"

SBY: "O iya, saya lupa... Tapi gimana caranya?"

SAF: "Hapus tanggal merah peringatan isrok mikroj!"

SBY: "Dhek Ipul...Dhek Ipul..., sampean tahu sendiri orang indonesia itu bagaimana. Kalo itu dibatalkan, sy didemo habis2an sama ormas2 agama. Dibilang saya musuh islam. Dibilang saya antek yahudi, zionis. Macam2 lah tuduhannya. Popularitas saya hancur lebur"

SAF: "Memangnya bapak bukan antek yahudi?"

SBY: "Ya enggak lah! Dhek Ipul ini ada2 aja"

SAF: "Kalo begitu, tutup tempat wisata, mall dan hotel ketika hari isrok mikroj"

SBY: "Apa hubungannya?"

SAF: "Biar karyawan2 di tempat2 itu bisa khidmat memperingati isrok mikroj juga tho pak"

SBY: "Itu gak realistis Dhek. Kan khidmat nggak perlu seharian penuh?"

SAF: "Trus yg lain kenapa harus diliburkan? Kan khidmat gak harus seharian?"

Tiba2 SBY ditelpon istrinya, minta diantar ke kerfur, mumpung hari libur katanya.


Dhek Ipul merenung sendiri di bawah pohon jambu klutuk.


Sudah.